Laman

Senin, 05 April 2010

MASYARAKAT yang hidup dengan moral-moral islami dibangun berdasarkan cinta dan kasih sayang


Kasih sayang adalah perasaan yang timbul dari rasa cinta dan takut kepada Allah. Seseorang yang sangat mencintai Allah akan mencintai juga segala sesuatu yang telah Ia ciptakan, dan merasakan kasih sayang dan belas kasihan yang Allah berikan untuk mereka. Disebabkan oleh cintanya yang kuat dan pengabdiannya kepada Allah, orang beriman memperlakukan orang lain dengan cara yang sangat mulia, seperti yang telah diperintahkan dalam Al-Qur’an dan ia menaati perintah Allah dalam hal kasih sayang. Al-Qur’an memberikan deskripsi yang paling akurat mengenai kasih sayang dan ciri-ciri dari seseorang yang memiliki sifat penyayang. Al Qur'an mengandung banyak ayat yang mendukung tentang kasih sayang.

Seseorang yang dirinya penuh dengan perasaan kasih sayang dan belas kasihan akan melihat kebaikan dan keindahan dalam segala hal. Dia akan peduli dengan orang miskin, melindungi yang lemah dan membantu yang membutuhkan. Tapi dalam sebuah masyarakat di mana tidak ada kasih sayang yang berasal dari cinta dan takut kepada Allah, orang-orang miskin tersebut tidak diperhatikan, hak-hak orang yang benar dan tertindas tidak dipertahankan dan bahkan dirugikan. Juga tidak ada yang peduli tentang masalah kelaparan. Masyarakat yang apatis tersebut tidak ingin membantu siapapun kecuali untuk diri mereka sendiri. Ketika seseorang di jalan sedang kelaparan, orang lain tepat di dekatnya sedang membuang makanan yang mungkin cukup untuk memberi makan seratus orang. Orang tidak segan-segan akan melakukan penipuan atau menginjak-nginjak hak-hak orang lain agar mendapatkan uang. Orang-orang seperti itu tidak pernah menentang kesalahan dan ketidakadilan, atau mengangkat suara mereka melawan ketidakadilan. Hal ini berarti bahwa yang orang-orang kejam dan tidak punya hati dalam lingkungan seperti itu dapat menindas yang lemah dan tak berdaya sesuka hati mereka. Namun cinta, rasa aman, dan keadilan selalu menang dalam masyarakat yang hidup dengan nilai-nilai moral Al-Qur'an.

Kita sering melihat berita di koran dan di televisi tentang orang-orang yang mati kelaparan, para orangtua yang mengemis-ngemis meminta perlindungan untuk anak-anak mereka agar tetap hidup, orang-orang benar yang divonis bersalah, mereka yang tertindas dan terpaksa tinggal di tenda-tenda darurat, yang melakukan bunuh diri, yang terkena serangan, atau korban perkelahian, dan cacat atau yang saling membunuh satu sama lain. Alasan utama untuk semua kekejaman itu disebabkan oleh tak adanya hati nurani dan kurangnya rasa kasih sayang akibat kurangnya pemahaman agama.

Dalam sebuah masyarakat di mana nilai-nilai moral Islam telah diterapkan, orang-orangnya hidup dalam kedamaian dan kepuasan yang besar, baik secara material maupun spiritual. Dalam masyarakat seperti itu, orang-orang selalu bergegas untuk membantu orang lain ketika mereka mendengar ada seseorang yang sedang membutuhkan pertolongan. Mereka membesarkan anak-anak mereka dalam nuansa penuh cinta dan kasih sayang. Mereka selalu melindungi yang lemah, dan tidak ada yang melanggar hak-hak orang lain. Tidak ada ketidakadilan, konflik, penindasan, atau kekejaman yang dapat dilihat pada masyarakat itu.

Maka sebagaimana yang telah kita lihat, satu-satunya jalan untuk melepaskan diri dari kerusakan dan penindasan yang disebabkan oleh kefasikan manusia adalah hidup dengan rasa kasih sayang yang diajarkan oleh Allah dalam Al-Qur'an, dan yang telah dicontohkan oleh Nabi kita Muhammad Shallallahu 'alaihi wasalllam.
Mar 02, 2010






(harunyahya.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan komentarnya yah...
(Kalo belum punya e-mail, pilih: Anonymous)

Your Language

Sohibnya Nih...

 

hmm... Design by Insight © 2009