salah seorang anggota milisi yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan bahwa ini adalah bagian perintah dari pemimpin tinggi Iran Ali Khameini. Kepada The Jerusalem Post anggota milisi ini mengatakan bahwa pada saat berumur 18 tahun ia pernah diberi "kehormatan" oleh Khameini untuk sementara waktu "menikahi" tahanan wanita muda sebelum mereka dieksekusi.
Di negara penganut aliran Syiah yang sesat ini, adalah ilegal mengeksekusi mati wanita jika ia masih perawan, kata salah satu mantan anggota milisi.
Jadi, pemerintah mengatur pesta "pernikahan" semalam sebelum si tahanan wanita dieksekusi, dan si wanita dipaksa untuk melayani nafsu seksual si laki-laki , lapor situs Fox News.
Setelah digauli suami "barunya", maka si tahanan wanita sudah "halal" untuk dieksekusi.
"Aku sangat menyesal, walaupun pernikahan itu sah dan legal disini", kata mantan milisi tersebut kepada Jerusalem Post.
Beberapa tahanan wanita diberi obat tidur untuk membuat mereka tidak sadar, karena biasanya mereka melawan saat akan diperkosa, mereka lebih takut pada malam pertama mereka daripada saat menghadapi hari eksekusi mereka.
"Aku dengar mereka manangis keras dan berteriak-teriak setelah proses perkosaan itu selesai", kata mantan milisi tersebut.
"Aku tidak akan bisa lupa bagaimana salah satu gadis tersebut mencakari wajah dan lehernya sendiri dengan kuku-kukunya setelah ia digauli. Ia mengalami luka parah akibat cakaran kukunya sendiri", tutup mantan milisi tersebut.
Demikianlah praktek sesat aliran Syiah yang keluar dari Islam.
Tidak Mengagetkan
Menanggapi berita seputar praktek memilukan dan memalukan negeri Syiah raya Iran ini, ustadz Muhammad Thalib - amir Majelis Mujahidin Indonesia- yang dikenal juga sebagai pengamat Syiah merasa tidak kaget.
"Saya tidak kaget jika memang pemerintahan Iran melakukan tindakan seperti itu (perkosaan atas tahanan wanita-red)." ujarnya kepada redaksi Muslimdaily saat dihubungi via telepon.
"Kalau mau lihat kebobrokan Syiah, silakan saudara membaca buku "Attasayu' was Syi'ah" tulisan Ayatollah Ahmad Kasrani, akan lebih banyak hal-hal yang menjijikkan yang ada di sana." ungkapnya kepada Muslimdaily.
Dalam rukun Syiah, banyak hal-hal yang sama sekali tidak sesuai dengan ajaran Islam. Salah satunya adalah Nikah Mut'ah (Nikah Kontrak untuk waktu tertentu). Oleh ustadz Thalib dikatakan bahwa Mut'ah merupakan Rukunnya. Jika belum Mut'ah maka belum sempurna ke-syi'ah-annya.
"Intinya, Syiah itu bukan Islam. Syiah adalah orang kafir." ujarnya menutup pembicaraan kepada Muslimdaily via telepon.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan komentarnya yah...
(Kalo belum punya e-mail, pilih: Anonymous)